Rabu, 02 Mei 2012

PREVELENSI GJK DIKARAWANG

BAB I
PENDAHULUAN


A. Latar Belakang
Gagal jantung dapat dialami oleh setiap orang, Penyakit gagal jantung meningkat sesuai dengan usia, berkisar kurang dari l % pada usia kurang dari 50 tahun hingga 5% pada usia 50-70 Tahun dan 10% pada usia 70 tahun ke atas. Penyakit gagal jantung sangatlah buruk jika penyebab yang mendasarinya tidak segera ditangani, hampir 50% penderita gagal jantung meninggal dalam kurun waktu 4 Tahun. 50% penderita stadium akhir meninggal dalam kurun waktu 1 Tahun. ( www.scribd.com/doc/Gagal-Jantung, di unduh tanggal 26 Juli 2011 )

Gagal jantung sering ditemukan sebagai komplikasi dari penyakit jantung koroner. Suatu hasil penelitian menyatakan penyakit jantung koroner dan stroke dinyatakan sebagai penyebab 1,5 juta kematian di dunia setiap tahun. Di negara berkembang penyakit jantung koroner kini menjadi penyebab utama kematian yakni 50% dari keseluruhan penyebab kematian ( www. Naturindonesia.com/penyakit-jantung/gagal-jantung.html. diunduh tanggal 26 juli 2011 )

Studi lain di Inggris juga membuktikan tingginya penyakit arteri koroner sebagai penyebab gagal jantung. Sejumlah 41% klien yang dirawat karena gagal jantung menderita penyakit jantung iskemik, 26% di antaranya baru saja menderita infark miokardium, 49% dengan infark miokardium yang telah lama diderita, dan 24% angina. Hipertensi dan kardioamiopati dilatasi masing-masing hanya menjadi penyebab pada 6% dan 1% klien (Muttaqin, 2009).

Penyakit gagal jantung (Heart Failure) mempunyai resiko terjadinya: Syok kardiogenik, Kerusakan sel-sel miokardium, Gangguan pernafasan, Gagal ginjal, Gangguan fungsi hati, Nekrosis hemoragik usus, Koagulasi intravaskular difus (DIC) dan kematian(dr. ferry, 2007).

Dengan terganggunya salah satu organ yang sangat penting dalam tubuh, maka akan berdampak buruk bagi tubuh baik secara fisik, fisikologis dan juga spritual. Dampak fisik yang dapat ditimbulkan dari penyakit gagal jantung kongestif ini yaitu : kesulitan dalam bernafas / sesak nafas, batuk dan mudah lelah. Sedangkan dampak psikologis dari penyakit gagal jantung kongestif adalah klien merasa tidak menerima keadaan bahwa klien mengalami penyakit penyakit jantung, klien mudah tersinggung karena keadaan klien yang tidak stabil, klien tidak dapat berinteraksi dengan orang-orang terdekat atau orang-orang yang disekitarnya seperti keluarga, tetangga dan masyarakat setempat dikarenakan keterbatasan aktivitas.

Dilihat dari banyaknya kasus Gagal Jantung Kongestif yang terus meningkat karna pola hidup yang tidak sehat, seperti kebiasaan merokok, diit yang tidak sehat, kebiasaan mengkonsumsi alkohol, jarang olahraga dan sebagainya, maka peran perawat sangat dibutuhkan untuk penanggulangan penyakit Gagal Jantung kongestif, agar tidak menimbulkan komplikasi yang lebih berat lagi yang dapat memperburuk keadaan penderita Gagal Jantung Kongestif ini, adapun peran perawat sebagai berikut : Advocate (Pembela Klien) : Bertanggung jawab membantu klien dan keluarga dalam menginterpretasikan informasi dari berbagai pemberi pelayanan dan dalam memberikan informasi lain yang diperlukan untuk mengambil persetujuan (inform concern) atas tindakan keperawatan yang diberikan kepadanya. Mempertahankan dan melindungi hak-hak klien, harus dilakukan karena klien yang sakit dan dirawat di rumah sakit akan berinteraksi dengan banyak petugas kesehatan. (Disparty, 1998 :140). selain sebagai pembela perawat juga berperan sebagai Conselor yaitu proses membantu klien untuk menyadari dan mengatasi tekanan psikologis atau masalah sosial untuk membangun hubungan interpersonal yang baik dan untuk meningkatkan perkembangan seseorang. Didalamnya diberikan dukungan emosional dan intelektual dan juga Educator Inti dari perubahan perilaku selalu didapat dari pengetahuan baru atau ketrampilan secara teknis.

Masalah kesehatan dengan gangguan sistem kardiovaskular masih menduduki peringkat yang tinggi, menurut data WHO di laporkan bahwa sekitar 3000 penduduk Amerika menderita gagal jantung kongestif. Prevalensi gagal jantung di negara berkembang cukup tinggi dan makin meningkat. Oleh karena itu gagal jantung merupakan masalah kesehatan yang utama. Walaupun angka-angka yang pasti belum ada untuk Indonesia secara nasional, sebagai gambaran di Rumah Sakit Umum Daerah Karawang terdapat 862 angka kejadian gangguan system kardiovaskuler dan terdapat 433 gagal jantung kongestif,
Dilihat dari prosentase angka kejadian gangguan sistim kardiovaskuler di RSUD Karawang, gagal jantung kongestif menepati urutan tertinggi bila dibandingkan dengan gangguan sistem kardiovaskular lainnya.

Melihat begitu banyaknya angka kejadian Gagal jantung baik itu di Dunia, Asia, Indonesia, bahkan di Rumah Sakit Umum Daerah Karawang, mengungkapkan suatu fakta bahwa begitu pentingnya peran perawat dalam suatu proses keperawatan pada pasien Gagal jantung. Peran perawat terhadap pasien dengan gagal jantung yang meliputi peran preventif, promotif, kuratif, dan rehabilitatif sangat diperlukan. Terutama peran promotif melalui edukasi dapat merubah klien dalam mengubah gaya hidup dan mengontrol kebiasaan pribadi untuk menghindari faktor resiko. Dengan edukasi semakin banyak klien yang mengerti bagaimana harus mengubah perilaku sehingga mereka mampu melakukan pengobatan dan perawatan mandirinya. Perawatan yang baik hanya dapat tercapai apabila ada kerjasama antara perawat dan klien serta adanya minat klien untuk mengatasi masalah tersebut. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis merasa tertarik untuk mengambil karya tulis ilmiah dengan judul “ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN.A DENGAN GAGAL JANTUNG KONGESTIF DI RUANG RENGAS DENGKLOK RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KARAWANG”.

B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Penulis mampu melakukan asuhan keperawatan pada klien . dengan gagal jantung kongestif secara langsung dan komprehensif meliputi aspek bio, psiko, sosial, dan spiritual dengan pendekatan proses keperawatan.
2. Tujuan Khusus
Setelah melaksanakan interaksi dengan klien diharapkan penulis mampu:
a. Melakukan pengkajian pada klien dengan gagal jantung kongestif
b. Merumuskan diagnosa keperawatan pada klien dengan gagal jantung kongestif
c. Menyusun rencana asuhan keperawatan pada klien dengan gagal jantung kongestif
d. Melakukan tindakan keperawatan pada klien dengan gagal jantung kongestif
e. Mahasiswa mampu membuat evaluasi tindakan dan evaluasi hasil pada klien dengan gagal jantung kongestif
f. Mampu mendokumentasikan asuhan keperawatan yang telah diberikan.
g. Mampu menganalisa kesenjangan antara teori dengan praktik.


C. Metode Telaahan
Dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini, penulis menggunakan metode deskriptif yaitu menggambarkan, menganalisa data dan menguraikan dengan pendekatan studi kasus. Karya tulis ilmiah ini disusun dalam bentuk laporan penerapan asuhan keperawatan melalui proses pendekatan asuhan keperawatan pada klien secara langsung dan komprehensif meliputi aspek biopsikososial spiritual. Adapun tekhnik pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut:
1. Wawancara
Teknik wawancara, penulis melakukan baik pada klien kelolaan kasus, keluarga atau perawat ruangan yang sedang bertugs pada saat penulis mengumpulkan data-data tentang klien.
2. Observasi
Dengan cara mengadakan observasi pada pasien yang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Karawang khususnya yang ada hubungan dengan judul diatas dan dengan melakukan pemeriksaan fisik yang meliputi: inspeksi, palpasi, auskultasi dan perkusi.
3. Studi Pustaka
Studi kepustakaan adalah cara penelitian dengan mengumpulkan data secara komprehensif untuk mendapatkan data atau bahan yang berhubungan dengan penderita gagal jantung dalam rangka mendapatkan dasar teoritis dengan jalan membaca buku catatan kuliah, makalah literature atau referensi.
4. Studi Dokumen
Penulis mengambil data-data dari sumber yang berkaitan dengan klien, misalnya catatan medis klien.
5. Asuhan keperawatan Langsung
Penulis melakukan langsung asuhan keperawatan pada klien yang mengalami Gagal jantung.

D. Sistematika penulisan
Sistematika penulisan karya tulis ilmiah ini terdiri dari:
BAB I Pendahuluan, meliputi latar belakang, tujuan, metode telaahan, dan sistematika penulisan.
BAB II Tinjauan teoritis meliputi konsep dasar gagal jantung dan asuhan keperawatan secara teoritis pada klien dengan gagal jantung
BAB III Tinjauan kasus dan pembahasan. Tinjauan kasus meliputi pengkajian, perencanaan, pelaksanaan, evaluasi. Pembahasan yang membahas mengenai kesenjangan antara teori dan penerapan asuhan keperawatan pada klien dengan gagal jantung meliputi perngkajian, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi, serta faktor-faktor pendukung dan penghambat yang ada selama penulis melakukan asuhan keperawatan, serta penyelesaiannya.
BAB IV: Penutup meliputi kesimpulan dan rekomendasi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar